jika sinar cahaya dan desir angin
tak membekas tuk ketuk hatiku
yang membatu
Tuhan...
di keheningan malam
dalam tanpa saksi
hanya aku dan keberadaanMu
Tuhan sebelum jiwa ini benar benar telah mati aku meminta sekali ini
hembuskan lah jiwaku agar kuterbangun
dari tidurku yang panjang
dari kesombongan kulakukan, membutakan mata, telinga menjadi tuli, mulut bisu atas nikmat yang telah diberikan
kesombongan melupakanMu, lupa betapa kecilnya diriku dimata agungMu, nikmatMu itu hanyalah titipan dan ujian keimananku
didepanMu, tidak ada artinya, bagaikan tetesan air mata yang jatuh pada pusara samudera luas yang tidak bertepi dan punya dasar
Kebanggaan yang tak kekal, pada akhirnya akan ditinggalkan
dalam sepi malam ini, refleksi hati dari kesombonganku, aku bukanlah siapa-siapa dan tidak ada apa-apa, hanya hamba lupa siapa Tuhannya
Salam
Curup, 03 Februari 2022