Back to Nature pada Dunia Tanaman Rumahan
Berdasarkan dari membaca beberapa artikel, baik di Kompasiana maupun dari berbagai sumber informasi yang mengulas tentang dampak penggunaan pupuk kimia dan pestisida, tak coba loh 'praktik' dilahan sendiri.
Pokoknya 'Back to Nature' kembali pada alam. Sederhananya sepemahaman penulis, yakni memanfaatkan alam itu sendiri dalam menciptakan siklus mata rantai makanan mereka sendiri, membentuk ekosistem yang alami tanpa campur tangan manusia.
Toh, dari zaman batarakala. Belum bejibunnya umat manusia, belum adanya kemajuan teknologi buatan manusia. Hutan dengan aneka flora dan fauna bisa tumbuh, tidak pernah 'ketergantungan' dari manusia.Â
Semua tanaman tanpa harus menggunakan pupuk buatan, makanan mereka tercipta dengan sendirinya. Daun gugur, kotoran satwa, kayuk lapuk, bangkai, dan sebagainya merupakan nutrisi yang alami. Terciptalah makanan dari mereka, oleh mereka, dan untuk mereka sendiri konsumsi.
Nah, berangkat dari sumber referensi yang terbaca, yups mencoba praktik sendiri pada aneka tanaman dilahan sempit belakang rumah.
Semoga jangan pada ribut ya tanaman, rebutan makanan pada lahan yang amat terbatas. Pisang, Bayam, Kangkung, Singkong, Ubi Jalar, Sereh, Kunyit, Jahe, Keladi, Labu Siam hingga Perenggi (labu kuning), dan bla-bla-bla.