Simbiosis Mutualisme Antara Petani dengan Beternak
Bekerja sambilan atau mencari sampingan selain dari pekerjaan utama dengan mempertimbangkan ekonomi keluarga dan mencari pendapatan tambahan diluar rutinitas kerja utama, solusi tepat untuk memperbaiki sisi finansial.Â
Bahkan kerja sampingan/sambilan dapat dikombinasikan dengan pekerjaan utama loh. Misalnya seperti dilakukan oleh petani dengan sistem tumpang sarinya, meskipun masih pada konteks dunia tani.Â
Sebagai alternatif menjanjikan untuk petani, selain bercocok tanam dapat melakukan kombinasi dengan usaha lain. Dengan membuka usaha warung manisan, bisnis produk tani bahkan beternak untuk menambah income selain tani.
Dalam hal ini sudah dimaklumi sebagai petani yang juga sering penulis alami dalam hal isi kantong. Bekerja sebagai petani rentan dengan pendapatan yang tidak menentu, terkadang untung dan terkadang mengalami kerugian, kegagalan hasil panen, serta fluktuasi harga yang tidak menentu.
Mungkin inilah bisa menjadi salah satu alasan logis buat milenial atau sarjana terjun pada pekerjaan tani kan. Bergelut dengan lumpur, hujan dan panasnya terik matahari. Kemakmuran yang kurang terjamin.
Permasalahan melanda petani ini merupakan persoalan yang sering memengaruhi sisi kesejahteraan ekonomi para petani. Yang mengantungkan kebutuhan hidup dari hasil pertanian.Â
Untuk itu mencari kerja sampingan/sambilan merupakan fenomena yang dapat dijumpai oleh petani.Â
Lebih-lebih petani yang bercocok tanam dengan menunggu hasil musiman, dalam artian panen tahunan. Harus menunggu lama hasil panen yang dikenal dengan istilah masa paceklik.
Maka keputusan terbaik mencari pekerjaan lain kerap untuk dilakukan, menjadi kuli bangunan, buruh pabrik separuh waktu dan sebagainya.