Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Jodoh Bagaikan Tabir Misteri dalam Hidup dan Perlunya Tabungan Buat Laki-laki

5 Februari 2021   13:27 Diperbarui: 5 Februari 2021   14:25 6838
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jodoh Itu Unik dan Penuh Misteri

Berbicara tentang jodoh erat berhubungan pada tujuan ke pernikahan bukan. Namun, pernikahan bukan hanya niat hati namun tekad yang harus ada disetiap orang. Mengapa, karena niat tanpa tekad bagaikan doa tanpa usaha.

Jadi doa ataupun usaha kunci penting mendapatkan jodoh, sama dengan keinginan untuk suskses, doa aja tidak cukup kan.

Saya yakin, sebagian besar dari kita punya niat untuk menikah melanjut hubungan yang lebih serius lagi yakni punya keluarga dan anak-anak. Memiliki keluarga kecil dan berumah tangga. Dan tidak ada satupun diantara kita yang tidak punya keinginan untuk tidak menikah. Kecuali berhubungan pilihan individu mengapa tidak ingin menikah.  

Terlepas masalah cepat atau lambat dalam menemukan/bertemu jodoh, ada yang baru belia/nikah muda, ada yang telah dewasa bahkan ada yang telah berusia baru mendapatkan jodoh, menempuh hidup baru, mengarungi bahtera keluarga.

Bahkan ada yang berjaodoh dilihat dari sisi usia yang sangat jauh berjarak, ingat viralnya pernikahan nenek dengan berondong yang silam bukan.

Ya, jodoh juga bagaikan tabir misteri dalam hidup.

Bukan karena terlalu banyak pilihan atau seabrik kriteria yang mesti melekat pada diri pasangan. Dengan falsafah, bibit, bebet, bobot. Ningrat atau jelata, darah biru atau darah awam, sekufu ataupun sesuku sebagai penentu mencari jodoh. Bisa jadi orang yang tidak terduga dan diduga, bisa jadi orang seberang atau orang sebelah rumah kita jodoh kita.

Tapi, masalah kecocokan dari sisi lain. Yakni kemistri yaitu komunikasi antara dua insan. Saling menerima kelebihan dan kekurangan, saling dukung dan mendukung satu sama lain. Sehingga adanya kecocokan saling lengkap melengkapi loh. Point penting dalam membangun sebuah hubungan yang lebih serius lagi.

Dan tidak melupakan adanya peran serta Tuhan yang juga tidak bisa dipungkiri dalam memberikan yang terbaik buat kita. Bisa jadi pilihan Tuhan adalah yang terbaik sih. Jadi buat para lajang/jomblo, bersabarlah. Hehe...Tulang rusuk semoga dapat ditemukan, alangkah tak adilnya jika turun kedunia tanpa pasangan, apabila jodoh juga tidak diturunkan menyertai.

Faktanya, banyak yang sudah berlarut-larut berpacaran akhirnya kandas diperjalanan, kenalan baru beberapa hari pada ujungnya lengket ke pelaminan. Inilah uniknya jodoh, siapa sangka dan selalu tak terduga dengan siapapun sang dewi amor menghampiri.

Tak disangka, teman dekat jadi teman hidup bahkan tetangga lima langkah menjadi pasangan. Orang yang kita tidak sukai pada awalnya, ya akhirnya menjadi teman tua kita. Inilah jodoh terkadang sukar ditebak dan diramal, yang disayang-sayang jadi milik orang lain teman.

sepositif.com
sepositif.com
Dilain cerita, jodoh terkadang tidak datang dari kita, usaha kita melainkan dari orang lain. Gonta ganti pacar, punya katalog mantan pacar tapi tak jua berjodoh. Justru yang datang dari perantara teman, dari sanak kerabat. Yang datang membawa jodoh buat kita. Mungkin jodoh tidak datang tepat waktu tapi jodoh akan datang di waktu yang tepat dan jodoh tidak akan salah alamat.

Laki-Laki Perlu Loh, Punya Tabungan Buat Menikah
Pernikahan bukan hanya bermain-main, seperti kata orang menyesal sih menikah" menyesal karena tidak sedari dulu , mengapa lambat menikah," enaknya tidak ketulungan, katanya.

Namun mesti dicatat. Jadikan pernikahan menjadi pertama dan yang terakhir dalam hidup ini. Dan wajar punya pertimbangan matang sebelum berlabuh ke hubungan yang lebih serius lagi.

Pasalnya, banyak yang telah menikah bak sekedar pelepas status lajang belaka, dengan istilah tegak duduk nikah cerai. Seumur Jagung.

Nah, berbagi cerita tentang pernikahan khususnya buat para laki-laki. Ada prihal penting mesti yang dicatat. Yaitu masalah tabungan.

Menikah perlu biaya bukan hanya sekedar kata cinta. Biaya cukup untuk meringankan besarnya biaya resepsi pernikahan perlu untuk dipertimbangkan.

Dari biaya mahar/mas kawin, biaya undangan, pelaminan, hiburan, pernak-pernik merupakan hal penting loh. Terlepas budaya setiap daerah yang berbeda bentuk dalam perayaannya.

Jadi menabung/punya tabungan memiliki sisi manfaat minimal membantu finansial orang tua kita yang berhajatan. Atau menjadi bekal setelah berumahtangga, modal untuk membuka usaha nantinya. Itulah gunanya sebuah tabungan itu.

Kembali kepada konteks besarnya nominal yang kadang dikeluarkan dalam resepsi pernikahan yang lazim dilakukan, mau tidak mau perlu persiapan.

Yang jadi catatan adalah kesepakatan antara dua sejoli, keluarga pasangan bersepakat akan perayaan pernikahan. Mau besar atau kecil acaranya.

Sing penting pernikahan sah, sah secara agama dan sah secara pemerintah adalah keniscayaan yang mesti dingat, menurutku.

Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun