Dampak Kemarau Panjang, Kebakaran Hutan disertai Krisis Pangan Dunia Satwa
Alkisah, di hutan belantara bumi Andalas telah mengalami kemarau panjang selama tiga tahun lamannya. Tanah-tanah yang subur menjadi gersang, sumber air kering kerontang, pepohonan layu bagaikan "hidup segan mati tak mau".
Derita rakyat hutan belantara akibat dari kemarau panjang melanda semakin serius merambat ke berbagai persoalan yang lain, membuat kecemasan rakyat penghuni bumi Andalas.Â
Dari hal ini berkumpul tiga kerabat penguasa hutan belantara Harimau, Srigala, dan Musang. Menanggapi kejadian yang menimpa mereka sekarang. Berdiskusi membahas fenomena alam yang tak menentu itu.
Kata Musang di dalam perjamuan, peristiwa kemarau panjang kita alami ini tidak terlepas dari kondisi alam yang tidak normal lagi seperti dahulu. Sehingga berdampak pada ekosistem yang ada.
Menurut informasi yang saya dapati, di saat mencuri Ayam penduduk, saya melihat berita di Televisi menayangkan bahwa lapisan ozon semakin menipis sehingga mempengaruhi iklim dunia, efek rumah kaca. Bahayanya jika ini tidak cepat ditangani bisa berbahaya keberlangsungan makhluk hidup, ujar Musang.
Kalau yang saya ketahui kata Srigala, selain yang disampaikan oleh saudara Musang. Faktornya lainnya kebakaran hutan, polusi udara dari industri dan kendaraan bermesin yang tak ramah lingkungan juga berkontribusi besar mempengaruhi lapisan ozon, sebagai penghasil karbondioksida perusak lapisan tersebut.
Seperti kasus terbakarnya hutan tempat kita bernaung ini. Apabila merujuk akar permasalahan kebakaran terkadang lebih disebabkan hal sepele yakni perbuatan iseng bin jahil dari perambah hutan.Â
Yang lupa mematikan puntung rokok yang mereka buang sehingga menyulut api menjadi besar dan sukar untuk matikan. Tanpa melihat terlebih dahulu keadaan alam yang sedang dirundung kemarau.
Sehingga melahap ratusan hektar tanah bagi bangsa dunia satwa. Yang sangat sukar untuk dipadamkan, lihat saudara kita Bekantan di pulau Borneo diambang kepunahan. Lahan gambut terbakar, barangkali mereka telah tahu kesukaran lahan yang seperti itu kan.
Inilah yang tak habis pikir kata Harimau, terkadang kita menjadi korban dari si makhluk bernama manusia itu. Mereka lebih buas dari kita, serakah dari kita. Jika kita hanya makan untuk bertahan hidup, dan hanya memangsa yang sesuai dengan aturan alam. Khabarnya, mereka bisa makan apa saja, dari kayu, hewan hingga barang logam pun bisa mereka kunyah dan ditelan habis tidak bersisa.