Mohon tunggu...
Ibra Alfaroug
Ibra Alfaroug Mohon Tunggu... Petani - Dikenal Sebagai Negara Agraris, Namun Dunia Tani Kita Masih Saja Ironis

Buruh Tani (Buruh + Tani) di Tanah Milik Sendiri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Tikus

21 Maret 2019   09:08 Diperbarui: 21 Maret 2019   09:22 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrated by; pixabay.com

Kesucian, kemuliaan dan  kehormatan seperti komiditi dagangan. Diperjual belikan jadi rebutan para tikus-tikus yang bersembunyi dalam kemasan.

Jaring perangkap tak berguna dari kuncing. Bahkan jaring atau jala disediakan oleh sang calo tikus bak kontes lelang untuk rebutan keju diatas kursi basah dan meja kuasa , siapa kuat dia yang menang. Dengan triki teka-teki silang.

Dasar tikus sangat mahir akan medan pacuan. Dari hulu hingga hilir. Mana berlobang, mana yang buntu dapat ditambal sulam. Rambu-rambu dihantam, karena rambu teman. Kata Tikus!


 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun