Andai dongeng sang sepahit lidah nyata adanya. Dapat mengutuk manusia dengan berkata. Mungkin, betapa banyak yang akan menjadi batu karena bersalah.
Para munafik! penjahat disulap berbentuk arca. Akan berjejer dimuseum menjadi objek atau ejek hiburan. Ruang tahanan sepi tak berpenghuni. Menunggu antrian bergilir saat makan.
Mereka semua akan ragu, takut bertindak. Bahkan berucap sekalipun. Jika! Sepahit lidah turun, lahir dibumi pada saat ini.
Tak ada fitna. Tak ada kecurangan. Tak ada penjahat berkeliaran. Dan tak perlu ada hakim ataupun hukum yang serampangan.
Sang sepahit lidah akan sepi dalam keramaian. Karena bersua orangpun menjadi takut. Dan terancam akan dibunuh oleh konspirasi terencana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H