kuda jalang tak berujar lantang. Suara keras nan pedas tak berkumandang. kata menikam tajam mematikan tlah hilang. Tika nyaman disenayan terbuai kenikmatan.
debu asap jalanan saksi bisu aksi heroik dalam berjuang. Tak peduli terpaan, sengatan dan guyuran. Bahkan tembakan. Rambut kucel serawutan, liar dan garang. Berkoar akan kebenaran menentang kezaliman. Tapi itu dulu!
kuda jalang lupa genderang yang pernah ditabuhkan. Demi bendera kebanggaan tempat bernaung. Atau joki bangsawan yang jadi tuan.
Kuda jalang! JokiMu tak abadi. Dia sang penunggang ahli dimedan permainan arena balapan. Jika tak diuntungkan. Kau akan tertendang bisa jadi dibinasakan. Akhirnya korban jadi kambing hitam dalam lingkaran setan.
mana nuraniMu yang kau perjuangkan. Â Tujuan kau suarakan. Apakah goyah karena karang menghadang ombak menghantam. Â Jika rubah haluan kau tak akan dikenang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H