FILM Elevation terinspirasi dari kisah tentang monster alien yang memiliki kelemahan. Ia tidak dapat terbang di atas ketinggian 8.000 kaki. Awalnya, makhluk ini hanya menghuni pegunungan Colorado, namun perlahan menjadi ancaman besar bagi umat manusia.
Kisah ini dimulai di sebuah pemukiman yang terletak di dataran tinggi, jauh di atas ketinggian 8.000 kaki. Di sana, tinggal Will, seorang ayah tunggal yang berjuang membesarkan putranya, Hunter, yang masih kecil. Will hidup berdampingan dengan penduduk lain, termasuk Nina dan Katie, dua sahabatnya yang selalu mendukungnya di masa sulit.
Hunter menderita penyakit serius yang sering membuatnya mengalami kesulitan bernapas, terutama di saat-saat kritis. Kondisi kesehatannya semakin memburuk, dan Will harus segera menemukan obat yang dapat menyelamatkan nyawa putranya. Namun, stok obat yang dimiliki Will sangat terbatas dan hampir habis.
Dalam situasi genting tersebut, Will menemui Nina untuk membicarakan kondisi Hunter yang membutuhkan obat-obatan agar bisa sembuh.
Will mengungkapkan rencananya untuk mencari obat di sebuah rumah sakit yang terletak di ketinggian di bawah delapan ribu kaki. Namun, perjalanan ke rumah sakit itu sangat berbahaya karena monster alien yang bisa mencium bau napas manusia dari jarak jauh berkeliaran di area tersebut. Meskipun begitu, Nina bersedia membantu Will dalam pencarian obat-obatan tersebut.
Tak disangka, Katie mendengar pembicaraan mereka dan bersikeras ingin ikut. Namun, Nina menolak dengan tegas. Baginya, Katie tidak memiliki pengalaman menghadapi dunia luar, apalagi melawan makhluk buas yang bisa menyerang kapan saja.
Walaupun Nina keberatan, Katie tetap memaksa. Setelah perdebatan singkat, Will akhirnya setuju membawa Katie yang bertekad untuk menemani mereka, meskipun risikonya besar.
Mereka mulai melakukan perjalanan dengan berjalan kaki menuju lokasi dengan ketinggian di bawah delapan ribu kaki---batas terendah yang harus mereka capai. Namun, keberadaan mereka sudah mulai tercium oleh monster alien ganas yang mengintai dari kejauhan.
Setibanya di area kereta gantung, mereka melihat sinar merah menyala dari kejauhan, pertanda bahwa monster itu sedang mengawasi pergerakan mereka. Secara perlahan, makhluk raksasa itu mendekat, siap memangsa mereka.
Katie, yang sudah bersiap dengan senjatanya, segera melepaskan tembakan dari jarak jauh. Namun, tembakan-tembakan itu tidak cukup untuk melumpuhkan monster tersebut. Sebaliknya, serangan itu justru membuatnya semakin marah dan berlari kencang ke arah mereka.