Mohon tunggu...
Mukmin
Mukmin Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Bukan anak Presiden, hanya orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Bola

Anggota DPR RI Sebut Timnas Indonesia Tak Bisa Dibanggakan Karena Pemainnya Bukan dari 'Anak Kampung Sendiri'

19 September 2024   10:41 Diperbarui: 19 September 2024   10:48 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggota DPR RI Sebut Timnas Indonesia Tak Bisa Dibanggakan Karena Pemainnya Bukan dari 'Anak Kampung Sendiri'. Foto: AFC.

Anggota DPR RI, Nuroji, mendadak menjadi sorotan publik setelah secara terbuka menyatakan bahwa dirinya tidak merasa bangga dengan Tim Nasional Indonesia yang kini diperkuat oleh sejumlah pemain yang beralih kewarganegaraan.

Nuroji menyampaikan pandangannya ini saat mengikuti rapat Komisi X DPR RI yang membahas proses naturalisasi Mees Hilgers dan Eliano Reijnders, yang tengah diupayakan oleh PSSI. Meskipun politisi dari Partai Gerindra ini pada dasarnya tidak menolak kebijakan naturalisasi, ia merasa ada hal yang mengganggu terkait penerapannya.

Dalam pandangannya, Nuroji menyatakan bahwa meskipun ia mendukung strategi naturalisasi, rasa kebanggaannya terhadap Timnas Indonesia berkurang karena komposisi pemain yang dinaturalisasi semakin dominan, bahkan hampir seluruh tim terdiri dari pemain naturalisasi. Ia juga mengatakan strategi ini, menurutnya, tidak dapat diterapkan secara terus-menerus dalam jangka panjang sebagai jalan pintas untuk meraih gelar juara.

Nuroji membandingkan situasi ini dengan negara lain seperti Jepang dan Korea, yang meskipun menggunakan pemain naturalisasi, jumlahnya tetap tidak signifikan. Ia menegaskan bahwa Indonesia tidak bisa bergantung pada strategi naturalisasi sebagai satu-satunya cara untuk mencapai prestasi.

Sebagai anggota DPR RI sejak 2009, Nuroji berharap Kementerian Pemuda dan Olahraga serta PSSI dapat menemukan solusi yang lebih berfokus pada pengembangan kualitas pemain sepak bola lokal. Ia juga menyatakan tidak keberatan dengan naturalisasi pemain yang memiliki garis keturunan Indonesia, namun menegaskan bahwa dirinya tidak merasa bangga dengan pencapaian Timnas Indonesia belakangan ini.

Menurut Nuroji, PSSI dan Kemenpora perlu mengembangkan strategi yang lebih mengedepankan nasionalisme. Ia juga menyatakan sepakat dengan naturalisasi pemain keturunan Belanda-Indonesia, mengingat banyaknya warga keturunan Indonesia yang tinggal di Belanda. Namun, ia menyarankan agar naturalisasi terhadap pemain yang sama sekali tidak memiliki darah Indonesia dikurangi.

Nuroji menegaskan ke depannya, harus ada strategi yang lebih baik. Ia secara jujur mengakui bahwa dirinya tidak merasa bangga atau euforia dengan kemenangan-kemenangan yang diraih Timnas Indonesia, karena mayoritas pemain yang berperan bukan berasal dari "anak kampung sendiri."

Pernyataan Nuroji ini dengan cepat viral di media, dan mendapat beragam tanggapan, termasuk banyak yang mengkritisi pandangan politisi yang sudah tiga kali terpilih sebagai anggota DPR tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, PSSI semakin gencar melakukan naturalisasi pemain. Namun, berbeda dengan masa lalu, kini mayoritas pemain yang dinaturalisasi memiliki darah keturunan Indonesia, atau setidaknya memiliki kakek-nenek yang lahir di Indonesia. Marc Klok adalah salah satu pemain terakhir yang dinaturalisasi tanpa memiliki keterkaitan langsung dengan darah atau tempat lahir leluhurnya di Indonesia.

Dalam dua pertandingan terakhir Timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026, pelatih Shin Tae Yong memanggil 26 pemain, di mana 11 di antaranya adalah pemain naturalisasi. Dari jumlah tersebut, sembilan pemain masuk ke dalam starting line-up saat melawan Arab Saudi dan Australia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun