Pada Rabu (22/11), Stadion Maracana menjadi saksi kerusuhan yang melibatkan suporter Brasil dan Argentina. Kericuhan ini bukan hanya memicu reaksi keras dari para pemain, termasuk Lionel Messi, tapi juga menghadirkan momen pahit di tengah euforia pertandingan.
Dalam insiden tersebut, polisi Brasil terlibat dalam tindakan represif dengan memukuli suporter Argentina yang telah terpojok di tribune stadion. Kejadian ini menyulut kemarahan para pemain timnas Argentina, termasuk Messi, yang menjadi saksi langsung kejadian tersebut.
Awalnya, suasana memanas ketika suporter dari kedua negara bersitegang di tribune. Pemain-pemain Brasil dan Argentina mencoba menenangkan situasi dengan mendekati tribune penonton. Namun, situasi semakin memburuk ketika polisi terlibat dalam tindakan kekerasan terhadap suporter Argentina.
Kiper Argentina, Emiliano Martinez, bahkan nekat memanjat tribun stadion untuk menyuarakan protesnya terhadap aksi brutal polisi.
Dilansir dari TYC, Messi, yang terlihat marah, meminta rekan-rekannya untuk meninggalkan lapangan sebagai bentuk protes. Meski begitu, mereka kemudian kembali ke lapangan untuk melanjutkan pertandingan.
Kami melihat bagaimana polisi tidak hanya memukul para suporter, tetapi juga orang-orang yang datang bersama keluarga kami di sini. Kejadian serupa pun terjadi pada final Libertadores, ujar Messi.
Pada saat itu, perhatian mereka lebih fokus ke masalah di tribune daripada pada pertandingan itu sendiri. Meski begitu, kami, sebagai tim, merangkul semangat kekeluargaan. Akhirnya, kami memutuskan untuk melanjutkan pertandingan dengan harapan dapat menciptakan situasi lebih kondusif dan tenang, lanjut Messi.
Meski terjadi insiden tersebut, Argentina berhasil mengatasi tekanan dan memenangkan pertandingan dengan skor 1-0 melawan Brasil. Gol tunggal dicetak oleh Nicolas Otamendi di babak kedua.
Kemenangan ini terasa pahit bagi pemain Argentina yang kesal melihat suporter mereka diintimidasi oleh suporter Brasil dan bahkan polisi sebelum pertandingan dimulai.
Malam ini, kami berhasil menciptakan sejarah, namun perlu ditekankan bahwa kemenangan ini akan selalu diingat karena adanya tindakan represi yang dilakukan oleh beberapa warga Brasil terhadap warga Argentina, tambah Messi.
Situasi ini tidak dapat kita terima. Keadaannya tidak masuk akal dan perlu segera dihentikan, tutupnya.
