Piala Dunia U-17 Indonesia 2023, FIFA memberikan apresiasi tinggi terhadap kualitas stadion yang menjadi saksi perhelatan sepak bola remaja tersebut.
PadaEmpat stadion dipilih untuk menjadi arena pertandingan, termasuk Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, dan Jakarta International Stadium (JIS).
JIS, yang menjadi tuan rumah sebanyak 16 pertandingan, mendapat pujian khusus dari FIFA. Dalam keterangan resmi pada Selasa (14/11), FIFA menyatakan bahwa JIS telah sukses menjalani uji coba internasional dengan sangat optimal seiring berlangsungnya Piala Dunia U-17.
Sejak terpilih sebagai salah satu stadion penyelenggara, PSSI dan Kementerian PUPR tak henti-hentinya bekerja keras untuk meningkatkan kualitas JIS. Standar yang ditetapkan pun tidak main-main, harus memenuhi minimal standar FIFA sebagai lokasi penyelenggaraan turnamen resmi.
Rumput lapangan menjadi fokus utama, dengan menggunakan jenis Zoysia yang umumnya tumbuh di negara tropis.
Zoysia yang tumbuh di JIS berasal dari hasil panen di lapangan kampus Universitas Pelita Harapan. Proses pemanenan dilakukan dengan mesin khusus yang dapat menggulung rumput seperti karpet dengan ketebalan lebih dari 4 cm. Tim manajemen lapangan FIFA pun memonitor penggantian rumput dengan ketat.
FIFA mencatat bahwa sejumlah stadion, termasuk Si Jalak Harupat, sudah diuji dengan perubahan cuaca. Meski Stadion Si Jalak Harupat didampak hujan deras saat pertandingan pembuka antara Jepang dan Polandia, cuaca tidak menjadi kendala yang menghambat kelancaran pertandingan.
Manajer Lapangan Senior FIFA, Alan Ferguson, dalam keterangan resminya, Selasa (14/11), menjelaskan bahwa faktor kelembaban dan tingginya curah hujan, khususnya dalam musim hujan, memang merupakan tantangan spesifik. Namun, semua tantangan ini berhasil ditangani dengan baik, memberikan tingkat kelancaran pertandingan yang tinggi.
Pemeliharaan rumput lapangan di semua stadion, termasuk pemotongan dengan tinggi yang tepat dan penggunaan mesin perawatan rumput, yang sebelumnya belum biasa di Indonesia, tidak hanya memberikan kontribusi positif terhadap kualitas turnamen ini. Namun, hal ini juga menciptakan warisan berupa stadion-stadion kelas dunia yang akan dikenang dalam sejarah sepak bola Indonesia, tambah Ferguson.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H