Indonesia, seperti banyak negara lain, menghadapi sejumlah permasalahan ekonomi, termasuk fluktuasi harga pangan, penurunan kurs rupiah, dan penurunan harga saham. Namun, Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo telah merinci strateginya untuk mewujudkan "Indonesia Unggul."
Dalam pidatonya di Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 2023, Ganjar Pranowo berbicara tentang visi dan misinya untuk Indonesia. Ia menyatakan bahwa ekonomi Indonesia harus mandiri dan kuat serta perlu adanya pemerataan pembangunan ekonomi.
Ganjar menjelaskan tiga pilar penting dari program "Menuju Indonesia Unggul" ini: future work, future ekonomi, dan future talent. Ini mencakup pembangunan ekonomi yang mandiri, pemerataan pembangunan ekonomi, dan fokus pada lingkungan hidup yang berkelanjutan melalui ekonomi hijau dan biru.
Dia juga berbicara tentang pentingnya pembangunan sistem digital nasional, sains, teknologi, dan pembangunan manusia yang unggul sebagai bagian dari visinya.
Ganjar Pranowo menggarisbawahi bahwa teknologi digital memainkan peran besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia saat ini. Dia menyebutkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia mengakses internet sekitar 5,7 jam per hari dan bahwa hampir 238 juta penduduk Muslim Indonesia terlibat dalam dunia digital.
Ganjar Pranowo mengingatkan bahwa Indonesia harus berfokus menjadi produsen dalam dunia digital, bukan hanya konsumen. Dalam era transaksi digital yang besar, Indonesia memiliki potensi ekonomi yang luar biasa.
Selanjutnya, dia berbicara tentang pentingnya transisi ke energi terbarukan dan perlunya mengurangi kerusakan lingkungan. Ganjar menyebutkan bahwa ini akan menciptakan lapangan kerja dan investasi yang besar.
Ganjar menekankan pentingnya pendidikan vokasi untuk membangun keterampilan yang diperlukan dalam berbagai sektor, seperti teknik lingkungan dan data scientist.
Selain itu, dia mempertimbangkan potensi ekonomi dari sektor maritim dan pentingnya pengelolaan sumber daya laut Indonesia.
Ganjar Pranowo juga mengulas pentingnya pariwisata berkelanjutan dan meningkatkan konektivitas dalam industri pariwisata.
Selanjutnya, dia berbicara tentang ketahanan pangan dan menuju kedaulatan pangan melalui program yang mencakup distribusi cerdas, pertanian cerdas, dan perikanan cerdas.
