Di sebuah Desa Makmur hiduplah satu keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan satu anak laki-laki. Keluarga ini seperti masyarakat desa pada umumnya, memiliki pekerjaan sebagi seorang petani. Pasangan suami istri yaitu Pak Arif dan Ibu Ningrum memiliki lahan sawah yang cukup luas, hampir setiap hari ia pergi ke sawah untuk menggarap sawahnya. Setiap tahun sekali, sawahanya pasti ditanami padi. Tiada hari tanpa pergi ke sawah, karena salah satu mata pencaharian yang diandalkan untuk kehidupan sehari-hari ya dari hasil bertani.
Pasangan suami istri tersebut memiliki seorang anak laki-laki, bernama Raka. Raka berusia 9 tahun, sekarang ini duduk di kelas 4 SD. Hampir setiap pulang sekolah ketika bapak dan ibunya di sawah, ia akan menyusulnya. Ia sangat senang bermain di sawah, alam bebas sudah seperti kawan baginya.
Seperti pagi ini, Bu Ningrum bangun pagi-pagi sekali karena harus pergi ke pasar untuk membeli keperluan masak. Hari ini Bu Ningrum harus memasak banyak untuk nantinya dikirim ke sawah. Sesampainya di rumah ia segera menyiapkan segala sesuatu yang akan di masak dan keperluan untuk nantinya di bawa ke sawah. Sementara itu, Pak Arif sudah lebih dulu pergi ke sawah.
Raka yang mendengar kesibukan orang tuanya, terbangun. Ia keluar dari kamar dan menghampiri ibunya yang sudah sibuk sepagi ini di dapur.
"Wah banyak sekali belanjaan hari ini bu?" tanya Raka melihat beberapa kantong plastik yang penuh dengan sayuran, ikan, dan keperluan dapur lainnya.
"Iya, Ka. Ini nanti mau dibawa ke sawah. Ayo bantu ibu" kebetulan hari ini, hari minggu. Jadi Raka libur sekolah dan bisa membantu ibunya.
"Siap bu, Raka bantuin motong-motong sama nyuci sayuran sama ikannya bu" ujar Raka semangat.
Akhirnya, mereka bekerja sama untuk menyiapkan makanan dan bersiap untuk mengantar ke sawah setelahnya. Setelah semuanya siap, Raka bergegas menuju kamar mandi untuk mandi sebelum pergi ke sawah.
"Raka, tolong bantu ibu bawa rantang ini. hati-hati, ya" ibunya memberikan rantang berisi lauk pauk.
"Baik, Bu" jawab Raka, mengambil rantang yang diserahhkan kepadanya.
Raka dan Ibunya berjalan kaki menuju sawah, mereka melewati pematang-pematang sawah dengan pemandangan hamparan sawah yang luas. Sepanjang perjalanan Raka banyak bercerita dan sesekali bernyayi.