Mohon tunggu...
Mukhtar Habib
Mukhtar Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Wartawan di salah satu Media Harian/Online. Penulis Ofisial PON XXI 2024. Penulis Novel.

Simpel dan sederhana. Berusaha berpikir positif akan sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Terus Melangkah Menanti Fajar

6 Februari 2025   14:54 Diperbarui: 6 Februari 2025   14:54 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi: Terus Melangkah Menanti Fajar. Foto: David Kanigan/Pxels

Oleh: Mukhtar Habib

Berhenti di sudut gelap berdiri lemah tak mengerti

Tanpa sebab mengurung diri melipat tangan menekuk lutut

Menyudut menghadap ke belakang menatapi dinding dengan coretan merah 

Tenang negatif meracuni cita-cita dan harapan

Malam itu sendu sekali dari tujuan yang tak semu

Sebenarnya intuisi itu memberikan inisiasi sastra mencerahkan

Namun apalah daya delusi itu sakiti rasa menutup harapan

Ragu melunglai takut tak sampai, sejenak berhenti di sana

Urapan yang terharap menanti datang fajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun