Mohon tunggu...
Mukhtar Habib
Mukhtar Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Wartawan di salah satu Media Harian/Online. Penulis Ofisial PON XXI 2024. Penulis Novel.

Simpel dan sederhana. Berusaha berpikir positif akan sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pena Dalam Gambar

24 Januari 2025   22:37 Diperbarui: 24 Januari 2025   22:37 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Puisi. Foto: Kyle Miller/pxels

Oleh: Mukhtar Habib

Di bawah redup sinar itu, tak terangkai serangkai segaris frasa indah

Selalu selisih dari makna, begitu syair yang tergores

Selayaknya begitu, neuron kata-kata itu tersumbat melihat ejekan dalam bulatan gambar

Tak berbeda, tak berubah, istimewa juga tidak namun sewindu tak bertemu

Dahulunya antipati ratusan kata terusak kala menuntut ilmu yang panjang

Hanya sebatas senyum-senyum sendiri, tak jadi musuh

Teman berlalu mengakhiri tulisan panjang penuh ironi

Parasnya dikelilingi merah, menceritakan kebahagian dari sepotong gambar langit

Setahu ku buah semanggi itu tak diterima anggiat ku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun