Mohon tunggu...
Mukhtar Habib
Mukhtar Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Wartawan di salah satu Media Harian/Online. Penulis Ofisial PON XXI 2024. Penulis Novel.

Simpel dan sederhana. Berusaha berpikir positif akan sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bungkus Rokok

16 Januari 2025   19:24 Diperbarui: 16 Januari 2025   19:24 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bungkus Rokok. Foto: ( Mukhtar Habib)

Oleh: Mukhtar Habib

Bungkus rokok tanpa merek katanya begitu beredar di telinga 

Penyeragaman itu terancang di dalam lembar menteri 

Nomor 28 itu meng-alinea-kan kemasan gambar orang dengan tembolok bolong

Kalau bisa sama, mungkin  tafsir ku untuk lembar cetakan tahun 2024 itu

Ku dengar, lembar itu ditentang sebagian tokoh yang katanya, katanya

Alasannya manis tak terdengar sumbang

Dia khawatir, menyelinap bersama dengan nomor 28 itu 

Bagaikan istilah ada asap api. barang haram mungkin beredar tak kena pajak 

Selepas itu, omelan para  penghisap tembakau sedikit nyelekit

Masalah sekata pun jadi masalah, sebungkus kotak bisa jadi topik dari melek bangun pagi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun