Mohon tunggu...
Mukhtar Habib
Mukhtar Habib Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Lepas, Wartawan di salah satu Media Harian/Online. Penulis Ofisial PON XXI 2024. Penulis Novel.

Simpel dan sederhana. Berusaha berpikir positif akan sesuatu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kuning Padi dan Wanita Desa

23 November 2024   09:15 Diperbarui: 23 November 2024   10:26 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

By: Mukhtar Habib

  • Senyum polos gigi putih

Di tengah kuning padi 

  • Ingin segera akhiri siang

Tuju pasar beli keinginan

Purnima ke enam berteman lumpur

  • Ajap tinggi tak peduli banjir

Hama pun terlupa kal itu

  • Dia wanita desa, ayu

 Umurnya pun tak tua

  • Bukan anak kepala desa

Dharana tuju padi berbuah lebat

  • Tanpa tapi terus menanam

Bangun pagi berkawan kicau burung

  • Kuning padi itu terganti batik dan sarung 

Pesona wanita desa menanam lagi

  • Tak takut letih, ada sosok gagah bertanduk

Tapaknya  berjasa sampai kuning padi melebat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun