Mohon tunggu...
Mukhotib MD
Mukhotib MD Mohon Tunggu... profesional -

Aktif mengikuti dan menjadi fasilitator pendidikan kritis rakyat, berbagai pelatihan, seminar dan workshop, dengan issue penguatan keadilan jender, kesehatan reproduksi, HAM, HIV/AIDS, Islam ke-Indonesia-an, dan jurnalistik. Menjadi jurnalis online di kantor berita swara nusa (www.swaranusa.net), dan menulis, mengedit beberapa buku.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hadiah Langganan Kompas 1 Tahun

8 Mei 2011   09:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:57 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Sepekan sudah, kita tidak lagi bisa mengakses secara gratis koran kompas, untuk versi cetak dan epaper-nya. Efektif sejak 1 Mei 2011, manajemen Kompas memberlakukan biaya berlangganan untuk mengakses kompas versi digitalnya.Kecuali kompas versi online di situs kompas.com yang tetap diberikan secara gratis. Biaya, untuk satu bulan sebesar 50 ribu rupiah dan untuk satu tahun sebesar 500 ribu rupiah. Sebenarnya, saya hampir tidak percaya, koran Kompas akan memberlakukan biaya berlangganan pada versi digitalnya. Tidak lama setelah New York Time, tiga bulan yang lalu, memberlakukan kebijakan yang sama. Pasalnya, dalam hitung-hitungan saya yang awam soal ekonomi, keuntungan kompas dari penjualan versi cetak kertasnya dan pemasangan iklan, saya perkirakan sudah melebihi biaya produksi dan kebutuhan rutin lain, seperti gaji karyawan dan sebagainya. Tetapi hitung-hitungan saya memang terlalu sederhana. Apapun harapannya, kompas tetaplah menjadi bagian dari industri informasi, yang tentu saja kapital lah yang begitu dominan berbicara. Akumulasi uang pada ujung-ujungnya. Karena itulah memang prinsip ekonomi kapitalis. Karenanya, saya pada akhirnya menerima kalah juga. Mengikuti kebijakan manajemen Kompas yang sudah begitu adanya. Tidak jalan lain, saya harus berlangganan versi digital Kompas, jika hendak tetap mendapatkan informasi yang diri saya terlanjur mempercayai laporan-laporannya. Saya pun mengklik tombol daftar untuk berlanggalanan selama satu tahun. Saya sudah mendapatkan nomor order, mungkin besok saya akan menstransfer uangnya. Berlangganan secara online memang harus dilakukan, apalagi saya saat ini berada di tanah Papua, Kompas cetak datang pada sore harinya. Satu-satunya jalan tak tertinggal informasi yang dilaporkan Kompas, harus berlangganan online. Mungkinkah kompasiana menebar hadih berlangganan kompas selama 1 tahun? Wach, sangat menarik jika admin memiliki kebijakan seperti ini. Semoga....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun