Mohon tunggu...
Mukhotib MD
Mukhotib MD Mohon Tunggu... profesional -

Aktif mengikuti dan menjadi fasilitator pendidikan kritis rakyat, berbagai pelatihan, seminar dan workshop, dengan issue penguatan keadilan jender, kesehatan reproduksi, HAM, HIV/AIDS, Islam ke-Indonesia-an, dan jurnalistik. Menjadi jurnalis online di kantor berita swara nusa (www.swaranusa.net), dan menulis, mengedit beberapa buku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Detik-detik Menjelang Perkiraan Tsunami Papua

11 Maret 2011   11:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:52 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepuluh menit lalu, saya baru kembali dari pusat Kota Jayapura. Suasana mulai tampak sedikit gelisah. Meski belum ada tanda-tanda akan mengungsi, beberapa orang tampak mengelompok di depan rumah mereka. Sepanjang jalan dari Kotas Jayapura, tidak terlalu berubah, saat saya kembali menuju ke Kota Raja, tempat saya tinggal saat ini. Meski terhitung jauh dari pantai utara Kota Jayapura, di wilayah ini juga tampak orang-orang bergerombol di depan rumah.

"Saya sedang menilpun saudara saya yang di Sorong," kata Yoshi, seorang penduduk yang saya merantau  di Kota Raja. Keluarga besarnya memang tinggal di Sorong. Tetapi beberapa kali gagal terhubung, di layar selularnya tertulis network busy.  Menjelang detik-detik akhir perkiraan Tsunami akan menerjang Kota Jaya pura, tampaknya lalu lintas komunikasi menjadi sibuk. Ia tampak gelisah. Mondar-madir di halaman kontrakannya.

Berkali-kali selular di saku saya juga berdering. Baik dari saudara-saudara saya maupun dari sahabat-sahabat. Saat ini saya sedang mencari kendaraan sewa yang bersedia untuk mengantar saya ke Kota Jaya Pura. Khabar dari teman saya di Biak bagian Utara, melalui seluler saat saya menulis khabar ini, menceritakan air mulai menaik. Sayang saya tidak bisa berbicara panjang, karena seluler segera terputus***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun