Saat itu pula ia bertemu kembali dengan seorang anak kecil bernama Marcee. Anak kecil mungil nan lucu yang ternyata keponakannya Herman.
Seiring berjalannya waktu, ia sempat dikejar bersama Parche oleh agen Soviet. Tepat sesudah ia mengirimkan amplop pecahan sandi yang kesekian kalinya dari rumah kosong. Mereka berdua dikejar sambil ditembaki.
Setelah kejadian tersebut, Nash selalu merasa dirinya diikuti oleh agen Soviet. Kemana pun ia berada ia diliputi rasa takut tersebut. Hingga suatu saat, Nash terliat kaku saat mengisi kuliah umum dan dikeja-kejar oleh seorang psikiater bernama ... .
Hal tersebut terjadi lantaran Nash terlihat aneh oleh teman-temannya. Ketika ia harus melakukan pemecahan sandi dari majalah hingga memenuhi ruangan dengan potongan majalah. Juga terlihat ia sering bercakap dengan seseorang yang tidak terlihat.
Dari sanalah dinyatakan bahwa Nash berhalusinasi menjadi agen pemecah kode dan melihat beberapa orang yang sebenarnya tidak ada dalam kehidupan nyata. Diceritakan bahwa kondisi ini berlangsung lama bahkan hingga ia berpidato atas penghargaan nobel setelah puluhan tahun berhenti menjadi dosen lalu menjadi dosen kembali.
Kondisi gila ini tentu saja tidak mengenakkan. Bahkan mengerikan bagi penulis. Karena Nash sampai-sampai berbuat hal-hal yang "gila" ditengah kegilaan dari Skizofrenianya. Nash juga pernah hampir membunuh istri dan bayinya.
Hanya saja, tidak akan seru kalau diceritakan semuanya. Disini saya hanya sekedar mengingat-ngingat kembali agar tontonan saya tidak terbuang sia-sia. Juga tak lupa, agar teman-teman sekalian bisa nih, ngisi waktu luangnya atau hiburannya dengan kisah nyata dari John Nash. Matematikawan pengidap Skizofrenia yang mendapat penghargaan nobel. Jangan lupa, tonton langsung aja ya! A Beautiful Mind.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H