Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Munafik

21 April 2024   11:17 Diperbarui: 21 April 2024   22:28 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Tangkapan  Layar: Pixabay 


Munafikkah Kita?
Itulah diksi liar yang lalu lalang di benak Ku
Negeri ini dibangun dengan tetesan darah syuhada
Tulang- belulang dijadikan pilar
Jasadnya menggemburkan bumi

Darahnya  menjadikan  telaga  suci
Semangatnya menggema di angkasa

Isi negeri berserak retak terkotak kotak
Kaum jelata diminta died makan setiap saat
Penguasa framing  tak  bergeming
Rakyat  jelata  menelan  ludah  ditimpa pajak

Munafikkah Kita?
Ketika negeri bau busuk menusuk hidung
Para penyair menyentil kritis lewat puisi
Dengan tombak dan  kertas menghantam gelombang gaduh


Munafikkah Kita?
Apakah membangun negeri harus  memuja berhala kekuasaan

ingat!
Negeri ini bukan untuk satu dasa dan  keluarga
Jutaan  jiwa antrean di kandil aras menunggu jatah

Munafikah Kita?
Jika lembaran putih itu Kita nodai
Bukankah kita bagian darinya?

Jawablah jeritan jiwamu
Siapa yang munafik?

Baca juga: Puisiku Terpasung

Atau...
Kita sama-sama munafik....!


Lhokseumawe, April  2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun