Munafikkah Kita?
Itulah diksi liar yang lalu lalang di benak Ku
Negeri ini dibangun dengan tetesan darah syuhada
Tulang- belulang dijadikan pilar
Jasadnya menggemburkan bumi
Darahnya  menjadikan  telaga  suci
Semangatnya menggema di angkasa
Isi negeri berserak retak terkotak kotak
Kaum jelata diminta died makan setiap saat
Penguasa framing  tak  bergeming
Rakyat  jelata  menelan  ludah  ditimpa pajak
Munafikkah Kita?
Ketika negeri bau busuk menusuk hidung
Para penyair menyentil kritis lewat puisi
Dengan tombak dan  kertas menghantam gelombang gaduh
Munafikkah Kita?
Apakah membangun negeri harus  memuja berhala kekuasaan
ingat!
Negeri ini bukan untuk satu dasa dan  keluarga
Jutaan  jiwa antrean di kandil aras menunggu jatah
Munafikah Kita?
Jika lembaran putih itu Kita nodai
Bukankah kita bagian darinya?
Jawablah jeritan jiwamu
Siapa yang munafik?
Atau...
Kita sama-sama munafik....!
Lhokseumawe, April  2024