Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Aku Mengusung Keraguan

2 April 2024   10:22 Diperbarui: 2 April 2024   10:28 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay 

Kau dan Aku dalam antrean pada gelapnya lorong
Kau pendobrak gerbang istana
Tali pusar melilit di jalanmu
Aku  merangkak di muka gerbang menyusur alur bulan  sabit

Dentingan  menit memutar arah
Kau tergesa-gesa menopang langit
Darah persalinan bunda masih menetes di mata kaki
Ari- ari mu belum habis disantap belatung,
Kau  sudah berlarian menjengkal bumi

Aku mengusung ragu di pundak
Barisan pulau menjalar di jidatku
Danau peluh mengapung di lesung pipi
Kenapa jasadmu tak membekas bayang
Kenapa kakimu tak mencium bumi
Atau mungkin,
Kau selingkuhan malaikat

Kau dan  Aku  berada dalam kereta panjang
Adakah Kau dengar jeritan  peron ,

Baca juga: Aku dan Penyair

Merangkak menuju napas  terakhir
Aku  telah kau campakkan dalam jarak tak berentang
Padahal setelah Kau dahaga dengan susu bunda,
Aku menyusul giliran


Kini, tlah kulepaskan pelukan harapan
Jemari tak lagi merangkul kepalan
Lengan kubiarkan sejajar bahu
Mataku tlah kuberi tirai
Sang pemburu nyawa merampas harapan pada jiwa yang angkuh

Aku tetap menanti di muka gerbang
Saat waktu mengundang  pulang
Antrean membuncit  mengapit masa
Penngait mu patah digilas peron

Lhokseumawe, April   2024

Baca juga: Aku Merindu Pada-Mu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Aku dan Puisi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun