Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hujan Merangas Jasa

20 Maret 2024   07:52 Diperbarui: 20 Maret 2024   07:53 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay 

Aku di antara  hujan merangas jasad
Bersuluh petir menapaki gelap
Sisa  rinai berjuntai di dahan kerontang.
Kueja lafaz takdir tersibak di awan  
Guntur menjerit -jerit  memandu arah


Suara burung hantu menempel pada lumpur
Jasadku  terbakar percikan rembulan
Mata kaki rabun menatap jalan
Aku tertatih merwarnai garis nasib


Hujan mulai merangas segenap  jasad
Basah kuyup menutup ubun-ubun
Kulihat  cermin berteriak lantang  
Jejak malam menelan bayang


Hujan merangas memanggut cinta
Bergemuruh menombak perut bumi
Gelap menggulita mengusir rembulan
Bintang genit bersiul dalam remang


Hujan merangas belahan dada
Beranda jiwa menggigil sepi
Para penyair menyulam langit
Biar hujan dikulum awan

Lhokseumawe,   Maret 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Ilalang Malam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun