Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gotong-royong 15 Menit Sebelum Belajar Setiap Akhir Pekan adalah Wujud Pembentukan Karakter Peserta Didik, Tepatkah?

18 Februari 2024   15:03 Diperbarui: 18 Februari 2024   16:03 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menciptakan Budaya Bersih 

"Kebersamaan bahagian dari Iman" itulah hadist dari Rasulullah Saw. yang mengajarkan kepada umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan. Kebersihan yang diacu pada hadist di atas  berlaku secara holistik atau menyeluruh.  Konsep bersih itu sendiri sebenarnya suatu usaha untuk memberikan jaminan kesehatan. 

Kesehatan adalah suatu kondisi jasmani dalam posisi segar tanpa penyakit. Dampak lain yang muncul dari.kesehatan adalah munculnya jiwa- jiwa yang sehat .Hal.ini sesuai dengan motto   "Dalam Tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat" 

Konsep gotong -royong 15 menit sebelum belajar pada setiap akhir pekan  menjadikan kondisi ruang dan sekitarnya menjadi bersih , asri dan enak dilihat. Ini akan berdampak pada kenyamanan dan kesegaran peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. 

Selanjutnya bagaimana sih korelasi  budaya bersih dengan pembentukan karakteristik?  Tugas sekolah sebagai lembaga pendidikan bukan hanya sekedar menanamkan  konsep-konsep pengetahuan semata kepada peserta didik. Akan.tetapi,yang terpenting adalah bagaimana lembaga pendidikan memberikan  perubahan dalam kehidupan  peserta didik. 

Perubahan yang menjadi tujuan lembaga pendidikan didapat dari belajar dan   penanaman nilai- nilai dalam bentuk pembiasaan seperti budaya bersih  pada peserta didik. 

Lembaga pendidikan atau sekolah juga berfungsi sebagai rumah ke dua dari peserta didik. Waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik di sekolah hampir sepertiga waktu dalam keseharian hidupnya. 

Agar budaya bersih ini dapat melekat dengan kuat dalam diri pembelajar  harus dimulai dari sekolah. Melalui pembiasaan budaya bersih di sekolah diharapkan  menjadikan hal ini  sebagai pembentuk karakter dimasa yang akan datang..

Oleh sebab itu, budaya bersih yang dijadikan pembiasaan pada waktu 15 memit sebelum belajar adalah sebuah program sekolah yang wajib dipertahankan dan berkelanjutan. Kepada sekolah lain kiranya dapat menjadikan ini sebagai langkah awal untuk menanamkan budaya bersih di kalangan peserta didik. 

Menanamkan Rasa Tanggung Jawab terhadap Lingkungan 

Lingkungan di sekitarmu membentuk dirimu. Bagaimana kamu menangani keadaan darurat atau bagaimana reaksimu saat seseorang bersikap kasar terhadapmu, itu dirimu." - Halsey https://www.bola.com/ragam/read/4303716/30-kata-kata-bijak-menjaga-kelestarian-alam-jadi-tanggung-jawab-semua-manusia?page=2 . 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun