Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Membaca Perspektif Capres terhadap Guru, Dosen, dan Tenaga Kependidikan pada Debat Pamungkas

5 Februari 2024   21:03 Diperbarui: 9 Februari 2024   15:15 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd.

Debat pamungkas capres-cawapres sudah selesai dilaksanakan. Tema debat yang diangkat adalah kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi seperti dilansir detik.com, diakses tanggal 5 Februari 2024. 

Perdebatan Calon Presiden  (Capres)  tahap ini berlangsung kondusif, berkelas, berwibawa dan bermartabat. Tidak ada serangan terhadap personal.  Akan tetapi, debat pamungkas ini berlangsung dalam suasana kondusif dan membelajarkan semua konstituen yang menyaksikan .

Semua capres yang  tampil dan  berlangsung di Convention Center,  begitu memukau dan memberikan sebuah harapan baru bagi masyarakat dalam menentukan pemimpin masa depan. Setiap gagasan yang disampaikan menjadi penyejuk jiwa para penikmat. 

Dengan kata lain, debat terakhir yang diselenggarakan oleh pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memberikan sebuah suasana aman dan nyaman di tengah kehidupan masyarakat. Terlebih lagi dalam beberapa hari ke depan akan memasuki "Minggu Tenang." Pada  saat tersebut masyarakat membutuhkan ketenangan penuh untuk menentukan pilihan.

Tema yang diperdebatkan pada debat tersebut mencakup berbagai bidang baik sosial, pendidikan, informasi teknologi dan kebudayaan. Dari sekian banyak tema,  yang menarik untuk diulas pada artikel ini adalah "Pendidikan"

Pertanyaannya mengapa tema pendidikan lebih menarik untuk diulas? Ini karena pendidikan di negeri ini belum mendapatkan tempat yang layak di hati para pemimpin.  Selanjutnya,  pemerintah selama ini belum menjadikan pendidikan sebagai rahim dari pembangunan bangsa.

Akibat dari kebijakan yang belum seutuhnya berpihak pada pendidikan dan komponen yang ikut menggerakkan pendidikan di negeri ini. Sejumlah persoalan pendidikan pun ikut terseret, bahkan menjadi isu-isu nasional yang selalu mengundang kontroversi. Selanjutnya, jumlah dana yang digelontorkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) belum sepenuhnya digunakan untuk kepentingan pendidikan. 

Dalam debat capres  tahap terakhir,  persolan tersebut menjadi masalah krusial. Masalah - masalah pendidikan dipandang sebagai sesuatu yang urgen untuk dihadapi dan direalisasikan secara matang. Hal ini dilakukan, karena dunia sedang menghadapi perkembangan yang luar biasa,  baik dari segi informasi dan teknologi yang berhubungan dengan kecerdasan Artifisial Intelegensi ( AI).

Semua calon presiden dalam debat yang digelar tersebut mempunyai pandangan yang sama terhadap perkembangan pendidikan terutama berkaitan dengan komponen pendidikan. Salah satu yang menjadi prioritas pembangunan pendidikan dalam debat tersebut adalah Tenaga Pendidik (Guru), Dosen,  dan  Tenaga Kependidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun