Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Penggunaan Stimulus dalam Pertanyaan Debat Capres - Cawapres agar Tidak Dianggap Receh, Perlukah ?

24 Januari 2024   18:02 Diperbarui: 24 Januari 2024   18:58 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar:Tribunnews.com)

Stimulus yang berisi informasi yang disajikan harus berkenaan dengan pokok  soal yang akan ditanyakan.  Hal ini dapat digunakan dengan mengutip peristiwa atau kasus yang sedang hangat terjadi .

Kasus atau peristiwa yang disajikan  oleh penanya harus aktual  dan sufdah menjadi konsumsi publik. Berdasarkan peristiwa tersebut baru penanya mengontruksi   pokok soal yang akan ditanyakan  pada lawan bicara .  

Setiap stimulus yang dijadikan rangsangan dalam sebuah pertanyaan harus  memiliki sebuah informasi baru  berkaitan dengan masalah yang ditanyakan. Informasi tersebut  berupa fakta dan aktual. Hal ini tidak berlaku pada  teks yang berbentuk  narasi pada karya sastra.  

Pada badan tulisan yang dijadikan stimulus  harus  berkolerasi dengan pokok pertanyaan yang akan diajukan. Dengan bahasa lain, apabila sekejap saja diucapkan stimulus tersebut, orang sudah mendapat kisi -kisi apa  yang akan menjadi pokok pertanyaan.  Biasanya teks stimulus ini  sudah terdapat kata kunci yang mudah dipahami  dan dapat mengidentifikasi arah pertanyaan yang ditanyaakan . 

Bahasa Stimulus Harus Komunikatif 

Bahasa yang disusun pada stimulus   harus bersifat komunikatif.    Komunikatif juga berarti tindakan yang memperlihatkan rasa senang bicara, bergaul, dan melakukan kerja sama dengan orang lain. Karakter komunikatif perlu dikembangkan dengan menciptakan suasana pergaulan yang nyaman, situasi yang mendukung, dan lingkungan yang menarik.https://www.google.com/search?q=komunikatif+adalah&oq=komunikatif diakses 23 Januari 2024.  

Berkaitan dengan pertanyaan  debat yang dilakukan oleh para paslon capres dan cawapres menunjukan  bahwa komunikatif menggambarkan sebuah karakter penanya yang lebih baik dan santun. 

Berhubungan dengan karakter dalam stimulus pertanyaan  berarti berhubungan dengan  etika dalam mengungkapkan stimulus. Komunikatif juga  dipahami dalam penyusunan stimulus berkaitan dengan etika. Pada saat menyampaikan stimulus tidak boleh menyerang  personal baik dalam wujud agama ras,  dan hal lain yang bersiaf pribadi. 

Hal ini sangat perlu menjadi perhatian para paslon. Apabila stimulus yang digunakan menyerang pribadi paslon lain , para konstituen sebagai  pemantau akan melihat bagaimana paradigma berpikir para paslon dalam perdebatan tersebut. Semakin tingi stimulus yang dikutip atau dibacakan berkaitan dengan privasi calon, maka semakin jelas karakter yang dimiliki oleh penanya,

Konstruksi Pertanyaan

Setelah  selesai penentuan stimulus dengan memperhatikan beberapa kritera yang sudah disebutkan di atas, tugas penanya adalah membuat pertanyaan atau respon . Respon ini harus disesuaiakan stimulus yang sudah dijabarkan  dalam berbagai bentuk seperti pada uraian di atas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun