Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Ilalang

13 Januari 2024   21:54 Diperbarui: 13 Januari 2024   21:56 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber Gambar: Pixabay 

Dataran batu bersimpuh ilalang lusuh
Menjalar lurus mengukur waktu
Belalang mengepak sayap mengibas ragu
Pucat kerontang disetrika panas
Dataran tandus beralas batu,
Akar lembut meremas batu jadi debu

Dataran batu menghembus debu
Goyangan daun-daun menumbuk batu
Panas menyengat pembuluh
Bingkai bongkahan mengunyah serabut
Satu persatu tercerabut tersengal-sengal
 
Dataran batu tandus
Ilalang  minum darah  tetesan batu
Matahari terbahak-bahak dalam buaian
Semburan darah memantul pada langit
Kerongkongan banjir darah meronta-ronta

Dataran  batu tak lagi tandus
Ilalang menguap.darah batu
Semburan cahaya menawarkan kematian
Langit darah membalut bulan sepotong
Ilalang tampak  gemetar dibalut darah
Kapak dalam genggaman tapi nyawa kian meregang

Baca juga: Hakikat Puisi

Ilalang di hamparan batu
Langit melelehkan batu bertambah tandus
Ilalang terkubur di atas batu  
Nisannya tertancap  di hamparan batu
Celah kubur meneteskan darah

Lhokseumawe,  Januari 2024

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun