Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mencari Sisi Gelap Bahasa Indonesia, Ketika Diresmikan Jadi Bahasa Dunia

12 Januari 2024   19:43 Diperbarui: 12 Januari 2024   20:29 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Pixabay 

Walaupun sudah digunakan oleh beberapa negara  di Asia Tenggara sebagai bahasa nasional. Namun populasi yang paling banyak menggunakan dan memakai bahasa tersebut baik sebagai bahasa persatuan, maupun sebagai alat komunikasi sehari-hari adalah Bangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia di negeri ini telah digunakan oleh 280 juta populasi lebih. Jika merujuk pada populasi dunia , karena Indonesia berada tingkat penduduk terbanyak nomor 4 dunia, maka pada tataran dunia Bahasa Indonesia sudah digunakan oleh 3,5 % penduduk dunia hari ini. 

Hal ini apabila menggunakan data pertumbuhan penduduk Indonesia hari ini, Akan tetapi, jika mengacu pada sub topik tulisan ini bahwa, Bahasa Indonesia diangkat dari Bahasa Melayu. Ini berarti jumlah pengguna bahasa yang lambang bunyi sama dengan Bahasa Indonesia, namun memiliki makna yang berbeda sudah berada diambang batas masyarakat dunia.

Bahasa Indonesia Merupakan Linggua Franca

Secara etimologi linggua franca adalah bahasa sebagai pengantar atau bahasa pergaulan di wilayah tutur yang terdapat bahasa tutur berbeda beda. Jika melihat kembali sejarah perkembangan bahasa Melayu hingga diangkat menjadi bahasa Indonesia baik sebelum tahun 1928  pada hari sumpah pemuda maupun sebelum ikrar tersebut ditabuhkan oleh para pemuda zaman dulu.


Pada zaman sebelum Tahun 1928 Bahasa Melayu sebagai cikal -bakal Bahasa Indonesia hari ini. Sudah banyak digunakan sebagai bahasa pengantar atau bahasa pergaulan pada satu wilayah yang menggunakan bahasa berbeda-beda. 

Kerajaan -Kerajaan besar di sepanjang kepulauan nusantara, seperti Kerajaan Samudera Pasai di  Aceh, Sriwijaya, Majapahit dan kerajaan- kerajaan lain sudah menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar dan komunikasi dalam berbagai kepentingan. Pernyataan -pernyataan tersebut dapat dibuktikan  dengan manuskrip- manuskrip  dengan menggunakan lambang bunyi bahasa Melayu.. 

Walupun masih ditulis dalam lambang bunyi Melayu, akan tetapi makna yang dimunculkan tetap seperti makna sekarang. Bahkan ketika pertama sekali diangkat menjadi Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu masih menggunakan ejaan Van Ophuijsen. 

Selanjutnya seiring perkembangan zaman, ejaan tersebut diubah dalam beberapa kali . Dalam perubahan tersebut ada yang tidak sempat digunakan. Akhirnya, pada Tahun 1962 Bahasa Indonesia menemukan wujud aslinya seperti sekarang ini dengan menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan ( EYD)


Kemudian bagaimana hubungannya dengan bahasa Indonesia yang diangkat menjadi Bahasa dunia? Hal ini membuktikan bahwa  bahasa Indonesia itu dinamiis. DInamis artinya Bahasa Indonesia mampu menyesuaikan diri dengan berbagai perkembangan zaman. Selanjutnya, bahasa -bahasa yang mampu bertahan dari  berbagai ancaman Ia akan lestari dan awet serta terhindar dari kepunahan.


Fonologis Bahasa Indonesia
Secara hierarki, ilmu linguistik itu dimulai dari fonemik, fonologis morfologi, sibtakssi,  dan wacana. Tataran linguistik tersebut sudah pasti ada dalam setiap bahasa.  Diantara sublinguistik yang sudah disebutkan di atas  yang berkaitan dengan hal ini adalah fonologis. Fonologis  merupakan suatu ilmu yang dipelajari dalam linguistik berkaitan dengan bagaimana bentuk alat ucap pengguna bahasa, ketika bahasa itu digunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun