Ada apa denganmu?
Mengapa mendung tumpah di pipimu
Mari bersandar di bahuku
Berteduhlah di teras kasihku
Tak usah risaukan  gemuruh menggusur peluh
Karena sang bayu mengusir ke pesisir kalbu
Mengapa merengut pada bulan?
Padahal cuma satu purnama Ia bergema
Setelahnya matahari menutup mata
Perlahan rotasi menyeret bersama  pasang pulang ke pantai
Mengapa bara menyala di wajahmu?
Bukankah lilin  cemburu  telah  kuhembus dengan napas merindu
Biarkan saja suara risih menempel pada kabutÂ
Bebaskan kesal dalam pasungan  kalbu
Mengapa risih menganggu malam mu
Giring saja ke jalan menuju tuhan
Sirami dia dengan tasbih sampai berkerut
Masih banyak jalan mengurat duka
Walau menikung dan berbelok,
tapi tujuan menyatu dalam cita
Ada apa.dengan mu?
Berteduhlah di teras hatiku
Bersandarlah pada kokohnya bahuku
Bila itu Kau lakukan
Aku seperti raja dalam kegelapanÂ
Lhokseumawe, Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H