Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Akhir Desember

29 Desember 2023   10:22 Diperbarui: 29 Desember 2023   10:34 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhir Desember...

 banyak kisah mengurat duka
Saban bulan berganti tahun selalu mendulang bala
Seperti siklus menahun menunggu waktu
Kota - kotak ajaib menjerit - jerit mengabarkan duka
Seantero jagat bandang melintang pukang
Merebut kebahagiaan lalu mengusung ke laut lepas

Akhir Desember...
Dari ujung ke ujung selalu saja dirundung kabut
Kadang banjir datang menghantam
Kadang gempa datang menggoyang
Kadang gunung sering berdetang
Kadang laut bersendawa duka
Puting beliung menyapu  sebagai persada


Sekian tanda sudah terhidang di muka dunia
Apakah itu gejala alam?
Apakah itu hanya peristiwa turunan?
Apakah itu tanda bumi sudah menua?

Ah...
Kenapa itu Kau tanyakan!
Kenapa Kau tak mengusung keranda kematian di kepalamu?

Ah...
Kalau itu Kau lakukan
Pasti Kau akan mengawal malam dengan  bersuluh bulan
Paati Kau akan bangun di pinggang - pinggang malam
Lalu mengetuk - ngetuk pintu langit
Dengan wajah berlumur noda
Dan tangan berkubang darah kehidupan

Ah...
Mari mengeja tanda pada akhir setiap Desember
Dan Apakah ini Desember kita yang terakhir?
Setelah itu Kita akan berkumpul di hari yang tak bermalam?

Baca juga: Desember Kelabu

Lhokseumawe, 29 Desember 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun