Lelaki  setengah baya sepi di sudut kota
Senja menghampirinya, membisik secercah asa
Bisingnya kota tak memburat ceria
Wajahnya lelah penuh tanggungan
Jari menari menyulam terompah kusam
Berharap ada rupiah yang menguap
Lelaki penjahit rupiah
Jemarinya begitu kuat menghela utas , merajut rupiah
Tangannya gesit melejit mengunci simpul
Lelaki penjahit rupiah, kesepian di sudut waktu
Luput dari uang negara yang penuh teka-teki
Harapan  kasih diusir ke lembah-lembah
Janji sejahtera tinggal di surat kabar
Dalam hati hanya menata ingin
Berapa rupiah dapat diraup
Berapa rupiah dapat dipilah untuk sesuap nasi
Lelaki setengah baya menjahit rupiah lusuh
Demi kebutuhan yang menantang
Ah...
Gesitnya jemari baja , mengalahkan sajak ini
Aku membisu kelu, Â kalah menyulam kisah
Melawan penjahit rupiah setengah baya
Lhokseumawe, Â 23 Desember 2033
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H