Aksara mendedah dada
Menghadang jalanan
Menghujam belahan kanan
Darah- darah tumpah
Keranjang jiwa terkoyak
Bibir kebas ditebas dahaga
Ludah beku
Bongkahan dingin mengental
Pipa -pipa biru disumbat amarah
Secepat kilat diksi menyambit
Dada meletup -letup
Curiga terus menabuh kemarahan
Umpatan menyanyikan kepiluan
Makian senyawa dalam darah
Aku bisu
Di sudut waktu mengulum  resah
Netra berkaca-kaca
Telinga mulai pegal -pegal
Setitik embun telah menguap bandang
Melintang pukang menghantam  jiwa
Angin semakin mengambang
Layang -layang mencari selamat
Rusuk- rusuk bambu meliuk- liuk
Badai mengundang hujan
Kilat menyambangi petir
Mahkota berbicara
Aku terjerembab
Malam terus mengusir bulan
Bersuluh rindu kusasar jalan
Pasang mendongkrak riak
bergemuruh menampar pantai
Jauh semakin menjalar
Harapan merambat berganti haluan
Emosional tak beraturan
Membusur ke mana arah
Aku mendua pada asa
Lhokseumawe,23 Desember 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H