Dalam sebuah cerpen berbagai peristiwa disajikan berdasarkan urutan tertentu. Peristiwa yang diurutkan tersebut merupakan kerangka dari sebuah cerpen. Jika dibandingkan dengan tubuh manusia, alur berfungsi sebagai rangka tempat melekatnya daging . Tidak dapat dibayangkan seandainya  daging-daging tersebut berdiri sendiri pada tubuh manusia tanpa melekat pada tulang. Analogi di atas dapat dipahami bahwa antara peristiwa dengan cerpen merupakan hal yang berada dalam keadaan yang senyawa.
Untuk lebih jelas tentang alur berikut ini adalah pengertian alur yang dikemukakan oleh  Brooks and Warren  (Tarigan 1982:150) "Istilah lain yang sama maknanya  dengan alur atau plot ini adalah trap  atau dramatic conflict.
Keempat istilah ini bermakna struktur gerak atau laku dalam suatu fiksi atau drama." Pengertian ini diberikan  untuk mencari persamaan persepsi antara alur, plot,  dan dramatic conflic.
Pengurutan cerita dalam  cerpen atau karya sastra lainnya harus bergerak dari suatu permulaan yang bersifat biasa, kemudian  baru terjadi pengenalan masalah, masalah mulai bergerak, munculnya konflik (klimaks), dan penyelesaian masalah (antiklimaks).
Tahap  Pemaparan (Exposition) Â
Pada tahap ini pengarang mengenalkan tokoh dan watak  masing -masing dari tokoh yang ditampilkan. Selain itu, pada tahap ini pengarang juga menata adegan, menciptakan suasana  dan mengemukakan tentang sudut pandang yang digunakan.Â
Tahap ini sering disebut dengan tahap pemaparan artinya, selain mengenalkan tokoh dan watak yang dimilki oleh tokoh tersebut pengarang juga menyampaikan sedikit tentang alur cerita dan peristiwa- peristiwa yang dialami tokoh pada saat cerita itu dibawakan. Selanjutnya, dalam bahagian ini juga dijelaskan sedikit tentang akhir dari cerita (ending). Â Hal ini diperlukan untuk tumbuhnya rasa penasaran pembaca terhadap cerita yang akan dinikmati.Â
Dalam konteks lain bagian ini sering disebut sebagai orientasi. Kepiawaian pengarang dalam meracik diksi dengan bumbu gaya bahasa akan tampak pada bagian ini. Selain itu orientasi yang ada pada bagian awal cerpen merupakan sebuah iklan kepada pembaca. Sebagai iklan buat pembaca, sudah pasti bahasa dan gaya yang digunakan harus Indah tertata.Â
Selain berfungsi sebagai iklan bagian orientasi ini juga berfungsi sebagai undangan terbuka bagi pembaca untuk menjelajah jauh lebih dalam pada tubuh cerpen yang sudah ditata. Pembaca profesional yang sudah menjadikan  membaca sebagai kebutuhan bagian ini merupakan faktor penentu, apakah Dia akan melangkah lebih jauh atau berhenti sampai di situ.
Begitulah fungsi utama orientasi pada teks cerpen maupun teks novel. Oleh karena itu, novel - novel best seller yang ada di toko toko buku bermerek selalu membuat pembaca terpukau pada paragraf pengenalan masalah. Dengan demikian orientasi pada cerpen atau novel merupakan harga jual yang tidak bisa ditawar.Â