Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Peradaban Semu

1 Desember 2023   12:00 Diperbarui: 1 Desember 2023   13:00 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay

Ada matahari membusur di antara bentangan kisah,

Menyeruak bersorak cerita.
Derita berdiri berhinpitan pada sempitnya waktu.

Batu -batu mengantung di perut mengusir lapar dan dahaga
Adalah para babu memperkosa tuan di balik renyahnya malam
Di sana di kota kota, pembangunan peradaban semakin gila,

Baca juga: Cendawan Peradaban

Menyeret bocah- bocah lugu dan perempuan pemikul beban
Toko- toko ditanam di atas gemburnya tanah,

gundik- gundik menari di bawah temaram

mencubui waktu hibah dari peradaban masa.
Zaman semakin edan, orang -orang memuja dunia.
Suara- suara berlarian dalam genggaman

merayu siapa saja lalu berselingkuh dalam cerita,
Bocah -bocah berselancar dalam kotak semu
Agama digusur dari kalbu, logika bagai tuhan menari dalam jiwa
Dunia semakin kecil waktu dilipat dalam jarak
Kasih sayang hanya bayangan,

Moral tinggal bersimpuh dalam naskah
Hukum rimba ditarik ke kota memenggal siapa saja,

Baca juga: Aku dan Penyair

Kejujuran bagai hujan bulan Juli
Peradaban tak beradab meyekap setiap jiwa
Membunuh segala budaya melintang
Menghadang setiap teronpah mencari arah
Bersekutu mantra dan sesajen teknologi dan logika

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun