Pagi berlalu, Â laut berkabut
Ombak menari pelan pulang ke pantai
Pasir -pasir terlelap dalam buaian hujan
Laut semakin teduh, Â nelayan mendengkur dipeluk dingin
Satu  dua gelombang pecah memburat buih
Begitu indah penantian pagi diliput mendung
Dari jauh camar menyamar di langit abu- abu
Berputar dan menukik mengecup pucuk-pucuk gelombang
Bebas menebas membuang rasa tanpa beban
Andai aku mampu menebar resah seperti camar
Bebas dari resah menghadang tanggungan
Bebas pajak jalanan yang melipat
Bebas berfoya ria mengungkap resah
Luput dari tugas yang menumpuk
Luput dari politik - politik ambigu
Luput dari rindu yang menderu
Luput dari  sejuta kisah yang menguras peluh
Waktu terus mendaki siang
Matahari dibalut kabut, Â kaki langit mendekap laut
Pondok -pondok berceloteh
Orang -orang menghempas selimut
Duduk terpasang memangku harapan
Aku, Â camar dan hujan bulan November
Adalah penantian merenda pagi
Lhokseumawe, November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H