Mukhlis, S.Pd., M.Pd.
wajah bulan nampak teduh bersahaja
awan kotak -kotak tersipu malu ditempa cahaya
redup mengumbar senyum di malam lara
ku arung malam bersama angin menuju lembah
bulan memantulkan kisah bersambung di laut bekuÂ
cerita cinta mengembang tanpa ending
babak demi babak menguras bola mata
alur diseret ke arah duka  berwarna kelam
satu- persatu luka lama melayat jiwa
silih berganti mengambang di atas embun
angin utara mengundang penasaran
Oh, bulan perindu kasih
kenapa timbunan duka kau pantulkan
semingu sekali Ku jenguk Dia dalam diam
itu pun dengan menyelinap agar angan tidak mengumbar pada  aksara maya
Lhokseumawe,.  November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H