Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Negeri Seribu Penyair

18 November 2023   09:39 Diperbarui: 18 November 2023   09:41 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumen Pribadi 

Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd.


Dari negeri Meurah  Silue kususur Jalanmu
Ku Lewati gunung  dan  lembah
Puncak salak tak menjadi  tantangan
Dari jauh  aroma tercium,
hingga Aku terperdaya

Wahai Negeri putri pukes ...
Di balik danau mu yang beku
Kau simpan seribu penyair
LK Ara adalah sosok masyur di negerimu
Fikar W Eda adalah ikon mu  yang megah

Wahai negeri seribu penyair
Hari ini  aku bersimpuh  di kaki danau
Menghirup segarnya udara. Bukit Barisan
Menatap  Laut tawar menawar Rasa.

Di kaki - kaki Danau
Pondok - pondok bisu
Tubuhnya menggigil dipeluk angin
Orang - orang mendengkur dalam kepongpong

Wahai negeri seribu penyair
Engkau bersembunyi di balik seribu bukit.

Takengon, 18 November 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun