Â
makna di ladang aksara
Kupagari  bait dengan diksi berduri
Bibit-bibit syair merekah dalam tema  menggema
Tunas-tunas muda berirama  dan nada mengembang pada ketiak sastra nusantara
Satu dua daun tua  kering disetrika matahari
Kupalingkan logika ke arah lembah
Kulumuri sejumlah tanda mengebiri
Kuundang  hujan lewat matahari pagi, biar ladang aksara bersemi dalam jiwa
Kukulum dan kumur-kumur makna,lalu kutitip pada badai malam
Penikmat seni menerawang  jumlah bulan dengan kain sutera
Kubiarkan mereka menimbun tanda tanya di ubun-ubun
Silakan saja berkunjung dalam kebun aksara ku
Nikmatilah ranumnya daun bait dan rima berjuntai di pohon sajak
Wahai penafsir bait...
Gerilya makna yang kau buru dalam kebunku, sudah  ku patri pada awan mengulum air
Jangan mengais makna di balik rimbunnya syair,
itu hanya tanda biar aku tak salah dalam menyemai bibit
Wahai tukang-tukang tenung dalam barisan  syair
Bisakah kau bedakan antara  asap menyatu dengan angin?
Mereka bergerak dalam  satu haluan
Begitulah rangkaian diksi yang kusemai dalam ladang aksara makna
Mari menyulam dengan kopi diksi yang meracau kisah
Lepaskan makna dari lembaran kertas bersusun makna
Lhokseumawe, November 2023
Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd.