Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ladang Aksara

17 November 2023   13:35 Diperbarui: 17 November 2023   14:01 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay 

 

Kusemai makna di ladang aksara
Kupagari  bait dengan diksi berduri
Bibit-bibit syair merekah dalam tema  menggema
Tunas-tunas muda berirama  dan nada mengembang pada ketiak sastra nusantara
Satu dua daun tua  kering disetrika matahari

Kupalingkan logika ke arah lembah
Kulumuri sejumlah tanda mengebiri
Kuundang  hujan lewat matahari pagi, biar ladang aksara bersemi dalam jiwa
Kukulum dan kumur-kumur makna,lalu kutitip pada badai malam


Penikmat seni menerawang  jumlah bulan dengan kain sutera
Kubiarkan mereka menimbun tanda tanya di ubun-ubun
Silakan saja berkunjung dalam kebun aksara ku
Nikmatilah ranumnya daun bait dan rima berjuntai di pohon sajak

Baca juga: Hakikat Puisi

Wahai penafsir bait...
Gerilya makna yang kau buru dalam kebunku, sudah  ku patri pada awan mengulum air

Jangan mengais makna di balik rimbunnya syair,
itu hanya tanda biar aku tak salah dalam menyemai bibit

Wahai tukang-tukang tenung dalam barisan  syair
Bisakah kau bedakan antara  asap menyatu dengan angin?
Mereka bergerak dalam  satu haluan
Begitulah rangkaian diksi yang kusemai dalam ladang aksara makna

Mari menyulam dengan kopi diksi yang meracau kisah
Lepaskan makna dari lembaran kertas bersusun makna

Lhokseumawe, November 2023
Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun