Oleh: Mukhlis, S.Pd.,M.PdÂ
menunggang badai  berbalut  kabut
berselancar dalam awan tanpa cahaya
menelanjangi malam sambil berkelakar dengan bulan
serdadu malam mengupas pembungkus jasad
desingan peluru menghujam telinga  bernanah
gelandangan malam  bermandikan embun
merobek kelam dengan kuku bersimbah dosa
badai jiwa menghantam tepian kisah
bola mata terperas mohon kasih
cahaya bintang menoreh cerita tak bertokoh
menggelandang di rimba malam
menunggu meteor lolos dari  jeratan
walaupun kunang -kunang berangkat menuju batang lontar
hidup harus dilakonkan andai  harapan tak berpihak
menelanjangi malam, memeras jiwa
biarpun bintang menyindir sinis
hati telah berikrar bahwa malam takkan kelam selamanya
rotasi hidup berputar tak searah sampai pada hari tak bermalam
Lhokseumawe, November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H