Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Merangas Raga

15 November 2023   11:10 Diperbarui: 15 November 2023   11:23 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Oleh : Mukhlis, S.Pd., M.Pd.
 

Aku di tengah hutan hujan merangas jasad
Bersuluh petir menapaki gelap
Rinai  berjuntai di dahan kering
Ku eja lafaz takdir tersibak di awan kelam
Raungan guntur memandu arah

Suara burung hantu menempel pada lumpur
Ragaku terbakar percikan rembulan


Mata kaki rabun menatap jalan
Aku  tertatih merwarnai garis nasib


Hujan mulai merangas segenap raga
Basah kuyup menutup ubun-ubun
Kulihat cermin lantang menghardik
Jejak malam menelan bayang

Hujan merangas memanggut cinta
Bergemuruh menombak perut bumi
Gelap menggulita mengusir rembulan
Bintang genit bersiul dalam remang

Hujan merangas belahan dada
Beranda jiwa menggigil sepi
Para penyair menyulam langit
Biar hujan dikulum awan

Lhokseumawe,  November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun