Mohon tunggu...
Mukhlis
Mukhlis Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bagaimana Sih Keberadaan Tokoh dalam Cerpen

14 November 2023   13:32 Diperbarui: 14 November 2023   13:40 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Pixabay 

Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd. 

Salah satu ciri karya sastra adalah  fiksi. Fiksi merupakan salah satu bentuk  karya sastra yang bersandar pada imajinasi.   bentuknya biasanya ada yang bersifat naratif, puitif dan dramatik. Ciri utama inilah yang membedakan  antara narasi fiksi dengan narasi nonfiksi.  

Narasi fiksi selalu dideskripsikan dengan tindak -tanduk atau perilaku manusia. Tanpa tindak-tanduk dan  perilaku tersebut mungkin karya sastra tidak ada di dunia ini.  hal ini seperti diungkapkan, Tarigan, (2000:141)  "Penokohan atau karakterisasi adalah proses yang digunakan pengarang untuk menciptakan tokoh-tokoh fiksinya."

Masalah penokohan merupakan ciri utama dalam  bentuk  narasi yang berbentuk fiksi.   Setiap narasi dalam bentuk fiksi selalu didominasi oleh nama-nama tokoh dan karakter yang dimilkinya.  Penyampain maksud dari pengarang selalu diwakilkan pada tokoh, baik dalam bentuk fisik, maupun sifat dari tokoh tersebut.

Sujiman,  ( 2002 :17) memberi  pengertian tentang tokoh adalah "Individu rekaan yang mengalami peristiwa atau berlakuan  dalam berbagai peristiwa dalam cerita." Oleh karena itu, segala prilaku tokoh dalan certa merupakan  suatu hubungan yang logis. Yang membuat kelogisan hubungan ini dipengaruhi oleh penataan secara kausalitas  sesama tokoh dalam cerita.

Tokoh dalam cerita biasanya mengemban satu misi yang berwujud perwatakan tertentu seperti diatur melalui sebuah skenario yang tepat.  Perilaku tokoh  dalam cerita dapat diukur melalui dua cara yaitu, secara dramatik dan secara langsung (analitik.)  

Secara dramatik (dialog) dapat dilihat melalui, tindak-tanduk tokoh, tanggapan tokoh terhadap suatu peristiwa yang ada dalam cerita, lingkungan sekitar tokoh, pikiran-pikiran  dalam hati tokoh dan   dialog  tokoh dengan tokoh lain terhadap masalah yang sedang dihadapi dalam sebuah cerita. 

Selanjutnya pengungkapan watak tokoh secara langsung sangat mudah dipahami bagaimana watak dari seorang tokoh sebenarnya, karena dalam hal ini pengarang secara langsung memberitahukan kepada pembaca tentang watak tokoh yang sedang  dihadapi pembaca. 

Tokoh Sentral dan Tokoh Bawahan 

Tokoh merupakan  pelaku dalam  cerita. Tokoh dibagi menjadi dua, yaitu tokoh sentral dan  tokoh bawahan. Tokoh sentral adalah tokoh yang menjadi pusat kisahan dalam cerita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun