Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pembangunan Ilusi

14 November 2023   10:49 Diperbarui: 14 November 2023   10:51 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Dokumen Pribadi 

  Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd. 


Di masa pembangunan ini  kisah duka para jelaga mendedah rasa
Perempuan perkasa mengais rupiah dalam tong sampah di sudut kota
Beban hidup digantung di pundak lunak
Sepeda butut tiga warna mengayuh lara


Di masa pembangunan ini wanita perkasa melawan hidup
Lapangan.kerja digadang- gadang lewat  kotak semu
Berjalan tertatih lewat gardu politik bisu
Pada botol-botol.bekas melagukan rindu


Di masa pembangunan ini tuan-tuan terlelap dalam istana
Di sini, di sudut- sudut kota wanita separuh baya mengambil peran
Meniti.kisah lewat kardus kemasan
Mengiba beras apek dalam tumpukan sampah


Di masa pembangunan ini tuan- tuan mengobral mantera  juru selamat
Duduk bersilla dasi berlipat, baju berkerah menggadaikan martabat


Lihatlah tuan! Perempuan perkasa tak pernah menjilat
Lidahnya tak sempat bersilat
Biar kumal membalut jasad, tapi halal jadi buruan


Bandingkan  saja dengan tuan penghela negeri
Mulut berbusa menjual janji ujungnya korupsi

Sepatu.mengkilat,  rumah bertingkat,  pagar jeruji
Di masa pembangunan ini tuan- tuan bermimpi membangun negeri


Lhokseumawe,   November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun