Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd.
Setengah jiwaku  tampak  layu
Suara mendayu  sendu
Napasnya menyatu dalam jiwaku
Setengah jiwaku adalah dirinya
Riangnya memecahkan kelesuan.
Senyumnya merobohkan bongkahan jiwa
Bola mata kemayu menghentikan amukan ombak
Lewat belahan jiwa
Tuhan menguji kesabaran
Puluhan tahun biduk ini kulayari
Gelombang kadang menghadang
Layar kemudi ku ikat kuat dengan cinta dan kerinduan
Setengah jiwaku tampak kemayu
Jiwa  meratap dalam  jasad
 Sesak pengap  seantero jagad
Membayangkan nasib biduk  satu nakhoda
Setengah jiwaku layu
Malam berkelam sudah terlampaui
Kisah indah  megah dalam jiwa
Kehangatan melintang pukang dalam benak.
Syair cinta  berlabuh  di lautan kasih
Setengah jiwaku layu.
Bertahanlah dalam masa berdentang
Ingat...!
Tanpamu, ujung jariku lumpuh menggores sajak -sajak manja
Lhokseumawe, November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H