Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.PdÂ
Hiasan  aksara di atas kanvas
menukil motif kehidupan
Ujung pena berdarah kupahat pada  balada orang- orang miskin
Pemburu bangkai dunia melacur di persimpangan malam
Panji- panji warna pelangi bertaburan di jalan protokol
Â
Orang- orang intelektual berduit, Â bergadang pada harapan malam
Bersenyawa dengan bayang pada kain kasa membentang
Siaga tanpa gerakan di simpang politik
Senyum sumringah menyulam  bibir menyungging sinis
Mantera pengasihan berjejer rapi di bawah bayang
Rupiah edisi terbaru terbang mencari sasaran
Mengendap dalam saku lusuh dengan wajah memelas
Wejangan basi sisa pembangungan dihebuskan di bawah bantal tua
Balada orang miskin, kini  menguap dalam politik
Jumlahnya  dihafal dalam sekejap
Bayangan gubugmu digandakan delapan kali dilipatkan
Balada orang miskin, jadi bumbu dalam ranah nasi politik
Lhokseumawe, Â November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H