Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kerikil Suci dari Palestina

5 November 2023   15:34 Diperbarui: 5 November 2023   15:36 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber gambar: Pixabay ( Google.com)

Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd

Bocah lara sebatang diri  mengusung hidup
Ayahnya dijemput peluru Israel bakda Jumat
Di teras rumah Allah Ia merebah
Nyawa melayang menumpang kereta malaikat

Lima almanak Ia lewati dalam lara
Adalah  semang diundang menuju syurga
Bersama  sepuhnya  merajut resah  
Gubug reot  di Nablus kini  hancur  
dibombardir musuh -musuh Allah
Di  atas puing-puing suci  
Telah tumbuh villa mewah milik Yahudi  


 
Satu dua kawan seiman diburu peluru
Merenggang nyawa di tanah lapang diamuk meriam  dan mesiu  
Pagi itu di hulu Subuh,
Setelah  mengaji  bersama kakeknya
Ia bergegas keluar dari kepompong suci
Bergerilya mencari sisa embun  di pucuk- pucuk  anggur  

 
Matahari menggulir pagi
Lelaki tua menitip petuah
"Pasanglah seluruh inderamu!
Janganlah lengah!
Janganlah kau tumpahkan darahmu sia-sia pagi ini!
Sebab di bumi seribu Nabi
Kau bisa  mengundi nasib di jalan mulia,
menumpah  darah syahidmu

Hari Pun   lengkap malam  
Ia berburu surga bersama ketapel lusuh
Peluruh musuh menumbuk dadanya
Dalam rentetan panjang,
Bidadari langit mengusung kesturi menuju langit
Kafir keparat mendadak kalap
Bola mata disentil batu dari neraka

Lhokseumawe, 31 November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun