Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Indonesia, Resahmu, Resahku Jua

1 November 2023   18:48 Diperbarui: 1 November 2023   19:10 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Mukhlis,S.Pd., M.Pd 

Kering kerontang tinta pada lembaran negeri
Serak parau ku umbar dukamu
Kemarau ludah menghantam tenggorokan
Pasang air mata melihat tanah air
Panas tak bermata air

Suaraku tersangkut di udara
Dikulum embun dalam kumparan mega
Ketidakadilan jadi tema -tema politik kolosal
Pembangunan menikung pada persimpangan
Kemiskinan semakin mahal,
diawetkan pada mesium politik

Indonesiaku
Merah putih belum tegak mengibas khatulistiwa
Nama mu diobral di kerumunan  ideologi
Tujuh puluh delapan kali rotasi bumi pada matahari
Kau masih beku di tiang- tiang kaku
Udara demokrasi begitu panas mematri nama mu

Indonesia ku tercinta
Bentangan mu begitu panjang berliku
Ideologimu di pucuk pucuk kaktus
Dari ujung ke ujung,
duka merambah gunung memburai resah

Indonesia ku
Butiran debu hempasan surga
Terhampar dalam guratan zamrud
Diburu kapitalis dan neolip
Rahim mu subur menyembur kristal berlian

Indonesia ku
Bagai perawan di sarang penyamun
Mata -mata binal penuh nafsu menjilat setiap lekuk

Indonesiaku... Oh Negeriku
Di usia menuju senja kau tetap tegak

Lhokseumawe, November,2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun