Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Meneroka Penyakit Membaca pada Diri Pembelajar

1 November 2023   12:24 Diperbarui: 2 November 2023   12:20 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana kelas. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Suatu hari dalam sebuah perkuliahan penulis mengajukan enam pertanyaan kepada para mahasiswa sebagai calon guru tentang kemampuan membaca yang dimiliki setiap individu. Pertanyaan- pertanyaan tersebut hanya menuntut jawaban" Ya dan Tidak '

Pertanyaan pertama " Apakah Kalian membaca dengan bersuara? Spontan... seperti dikomandoi mereka menjawab " Ya' suara grmuruh memecahkan keheningan, menghalau suhu udara yang menguap dalam sekat-sekat kelas.

Penulis tersenyum, bibir kebas dan ngilu  dihentak geraham. Lalu pertanyaan kedua membusur mencari sasaran: "Apakah kalian membaca dengan tidak bersuara subvokalisasi (bibir komat- kamit bagai dukun dan kemenyan?" 

Belumlah selesai pertanyaan memenuhi ruang simak, dengan serentak mereka menjawab: "Yaaa!"

Kening penulis berkerut membentuk aliran sungai- sungai kecil di jidat. Akan tetapi, dalam saraf mengundang rasa geram bersekongkol dengan kesal. 

Penulis mencoba bersabar sambil mengajukan pertanyaan ketiga "Apakah Kalian membaca dengan menggunakan alat penunjuk? Mereka bersorak dengan jawaban "Tidaaak......!" 

Suasana semakin ribut. Di sudut kelas seorang mahasiswa berceloteh sendiri sambil memperbaiki catatan kuliah yang amburadul.. "Ah...! Bapak ini, Kenapa itu yang ditanya. Apa tidak ada bahan kuliah hari ini?"

Mendengar celoteh tersebut penulis tidak mengubris, dengan suara agak besar penulis menyasar pada soal keempat "Apakah kalian membaca dalam posisi kepala dan bola mata berpindah-pindah mengikuti barisan tulisan?" Para peserta didik diam. 

Mereka seperti disiksa dalam dua pilihan antara " Ya dan Tidak" Beda pendapatpun mencuat seketika. Intrik mempesuasifkan teman tampak kontras. Lobi- Lobi jawaban dilakukan lewat bahasa bola mata. 

Melihat kondisi ini penulis tersenyum sambil berkata" Ayo cepat masih ada dua lagi pertanyaan yang harus diselesaikan!" Ya...! Jawab setengah isi ruangan, selebihnya lagi dengan berdesis di ujung lidah menjawab " Tidaaak....!( Seperti putus asa)

Nah, pertanyaan kelima adalah "Apakah kalian membaca dalam dengan regresi (membaca dengan mengulangi bacaan seketika tanpa menyelesainya terlebih dahulu, karena ada bagian yang dirasa penting)?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun