Mohon tunggu...
Muklis Puna
Muklis Puna Mohon Tunggu... Guru - Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Penulis Buku: Teknik Penulisan Puisi, Teori, Aplikasi dan Pendekatan , Sastra, Pendidikan dan Budaya dalam Esai, Antologi Puisi: Lukisan Retak, Kupinjam Resahmu, dan Kutitip Rinridu Lewat Angin. Pemimpin Redaksi Jurnal Aceh Edukasi IGI Wilayah Aceh dan Owner Sastrapuna.Com . Saat ini Bertugas sebagai Guru SMA Negeri 1 Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hamzah Fanzuri, Penyair, dan Ulama yang Teraniaya

31 Oktober 2023   13:40 Diperbarui: 31 Oktober 2023   13:41 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Oleh: Mukhlis, S.Pd., M.Pd 

Penulis  produktif  ini  telah  menghasilkan karya risalah keagamaan dan juga prosa yang sarat dengan ide-ide mistis. Selain  menulis tentang karya-karya bernuansa  tasawuf  beliau juga  menguasai bahasa Arab, bahasa Parsi,  dan  menguasai bahasa Urdu. Kepopuleran nama Hamzah  Al- Fanzuri  tidak diragukan lagi, banyak pakar telah mengkaji keberadaannya   lewat karya-karyanya yang monumental.  

Paham dan pemikiran tasawuf Hamzah  Al- Fanzuri  yang dibawanya bersama seorang muridnya bernama Syamsuddin Al-sumatrani. Mereka   memainkan peranan penting dalam membentuk pemikiran dan praktek keagamaan kaum muslim nusantara pada paruh pertama abad ke- 17 M. 

Ajaran-ajaran mereka sangat dipengaruhi oleh karangan-karangan Ibnu Arabi dan Al-Jilli. Misalnya, bahwa alam raya merupakan serangkaian emanasi neo-platonisme, dan menganggap setiap emanasi adalah aspek Tuhan.  Tuhan sebagai wujud tunggal yang tiada bandingan dan sekutu menampakkan sifat-sifat kreatif-Nya melalui ciptaan-Nya. 

Pendapatnya ini merujuk pada Al-Quran Surat Al-Baqarah, ayat 151 yang artinya  Kemanapun kamu memandang akan tampak wajah Allah. Paham ini menyebabkan Hamzah Fansuri dan Syamsuddin dituduh sesat dan menyimpang. Pemikiran mereka akhirnya ditentang oleh ulama-ulama besar Aceh yang datang belakangan .

Semua karya dan kitab Hamzah  Al- Fanzuri  mengangkat tema  tentang ketuhanan.  Ini sesuai dengan bidang yang digelutinya selama bertahun -tahun.  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa  Hamzah  Al- Fanzuri  merupakan ulama dan sastrawan yang fenomenal hanya dikenali oleh sebagian masyarakat kecil di Aceh  sampai hari ini. 

Di kancah kesusastraan  melayu beliau dikenal sebagai pelopor utama dan ulama besar yang pernah mengeluarkan fatwa demi Aceh bermartabat. Karena pemahamannya terhadap proses bergelut dengan tuhan dianggap   berlawanan dengan umum  telah membuat nama dan karyanya teraniaya.  Pengaruh ulama besar yang datang  belakangan seperti Nuruddin Ar-Raniry dan Syaih Abdul Rauf Al Singkili telah    menggusur nama   pujangga dunia ini di mata masyarakat Islam nusantara khusunya sebagai penyair sufi yang menganut aliran wahdatul wujud yang belum ada tandingannya di negeri ini. 

Sebagai penutup penulis menyajikan satu penggalan  syair Hamzal Al- Fanzuri 

Sidang Fakir Empunya Kata

Tuhanmu zhhir terlalu nyata
Jika sungguh engkau bermata
Lihatlah dirimu rata-rata

Kenal dirimu hai anak jamu
Jangan kau lupa akan diri kamu
Ilmu hakikat yogya kau ramu
Supaya terkenal akan dirimu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun